Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu meriwayatkan, bahwasanya para
sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau suka mencandai kami.
Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya aku tidak berkata kecuali yang benar’.”(HR.Ahmad
dan At-Tirmizi)
Nabi adalah seorang luwes dan tidak kaku dalam pergaulannya.
Beliau sangat akrab bersama para sahabat dan tak jarang beliau mengajak
bergurau. Dan terkadang para sahabat yang mencandai beliau. Seperti yang
dilakukan Shuhaib bin Sinan Radhiyallahu Anhu yang makan korma ketika metanya
sedang sakit. Nabi berkata kepadanya, “Engkau makan korma padahal matamu lagi
sakit?” Kata Shuhaib,”Aku makan dengan bagian tubuh lain yang tidak sakit,
wahai Rasulullah.” Maka Nabi pun tersenyum mendengar jawaban cerdas Shuhaib.
Akan tetapi meskipun senang bergurau, apa yang beliau
katakan selalu benar. Beliau sama sekali tidak pernah berbohong dalam candanya.
Seperti yang beliau katakan kepada seorang perempuan tua,”Perempuan yang tua
tidak akan masuk surga.” Maka perempuan tua itu pun menangis. Lalu beliau
berkata lagi, “Wahai ibu, sesungguhnya di surga nanti engkau tidak lagi tua. Karena
perempuan disana semuanya perawan.” Dan beliau pun membaca, “Sesungguhnya Kami
akan membuat mereka menjadi muda, dan menjadikan mereka sebagai perawan.”
(Al-Waqi’ah:6)
Pernah suatu hari, ada seorang perempuan bernama Ummu Aiman
datang menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ia berkata, “Sesungguhnya
suamiku mengundang engkau untuk makan bersama.” Kata Nabi, “Apakah suamimu itu
yang di matanya ada putih-putihnya?” Ummu Aiman pun bingung dan mengatakan,
bahwa suaminya bukan seperti yang beliau katakan. Namun setelah ia paham apa
yang dimaksud Nabi, ia pun tertawa.
Demikianlah kebiasaan Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam
apabila bergurau. Beliau sama sekali tidak pernah berbohong. Dan sudah
seharusnya jika kita juga menghindari berbohong, sekalipun dalam bergurau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar